Apakah kalian masih ingat masalah pokok dalam setiap perekonomian? Masalaah
itu dipecahkan dengan melakukan interaksi antara para pembeli dan penjual di
pasar. Interaksi tersebut akan menentukan tingkat harga barang yang wujud di
pasar dan jumlah barang yang akan diperjual belikan di pasar.
Sebagai langkah pertama untuk menerangkan interaksi diantara para pembeli
dengan para penjual perlulah terlebih dahulu diterangkan teori permintaan dan
teori penawaran.
Teori permintaan menerangkan tentang sifat-sifat permintaan para pembeli terhadap sesuatu barang. Sedangkan teori penawaran adalah teori yang menerangkan sifat para penjual dalam menawarkan sesuatu barang yang akan dijualnya. Dengan menggabungkan permintaan oleh pembeli dan penawaran oleh penjual akan dapat di tunjukan bagaimana interaksi antara pembeli dan penjual, akan menentukan harga keseimbangan atau harga pasar dan jumlah barang yang akan diperjual belikan.
Teori permintaan menerangkan tentang sifat-sifat permintaan para pembeli terhadap sesuatu barang. Sedangkan teori penawaran adalah teori yang menerangkan sifat para penjual dalam menawarkan sesuatu barang yang akan dijualnya. Dengan menggabungkan permintaan oleh pembeli dan penawaran oleh penjual akan dapat di tunjukan bagaimana interaksi antara pembeli dan penjual, akan menentukan harga keseimbangan atau harga pasar dan jumlah barang yang akan diperjual belikan.
1.
Pengertian Permintaan
dan Penawaran.
Pengertian Permintaan menurut para ahli:
-
Menurut
Gilarso (2007)
Dalam
ilmu ekonomi istilah permintaan (demand) mempunyai arti tertentu, yaitu selalu
menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara jumlah suatu barang yang akan
dibeli orang dan harga barang tersebut. Permintaan adalah jumlah dari suatu
barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka
waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap sama (=ceteris paribus).
-
Sadono Sukirno (2005)
Teori permintaan adalah teori yang
menerangkan tentang ciri-ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga.
Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva
permintaan.
-
Menurut Adiwarman A. Karim (2007)
Permintaan barang yaitu bahwa factor
harga dari komoditas merupakan variable dependen yang akan menentukan beberapa
jumlah komoditas yang bersangkutan diminta oleh konsumen.
Menurut Saya, Permintaan adalah sesuatu
yang lebih menjelaskan tentang jumlah permintaan barang atau jasa yang akan
dibeli sesuai dengan harga dan waktu yang sesuai dan telah disepakati bersama.
Pengertian Penawaran menurut para ahli:
-
Menurut
Hanafie (2010)
Dalam
ilmu ekonomi istilah penawaran (supply) mempunyai arti jumlah dari suatu barang
tertentu yang mau dijual pada berbagai kemungkinan harga, dalam jangka waktu
tertentu, ceteris paribus. Penawaran menunjukkan jumlah (maksimum) yang mau
dijual pada berbagai tingkat harga atau berapa harga (minimum) yang masih
mendorong penjual untuk menawarkan berbagai jumlah dari suatu barang. Hubungan
antara harga per satuan dan jumlah yang mau dijual dirumuskan dalam hukum
penawaran: ceteris paribus, produsen atau penjual cenderung menghasilkan dan
menawarkan lebih banyak pada harga yang tinggi daripada pada harga yang rendah.
Menurut Saya, Penawaran
adalah sesuatu yang lebih menjelaskan tentang ketersediaannya barang atau jasa
yang bisa dijual pada harga dan waktu tertentu yang sesuai.
Teori penawaran dan
permintaan
Dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan
atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari
suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga
dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan
analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta
interaksi mereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai
model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu
pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara
kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh
produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas.
Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah
keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran
dari permintaan atau penawaran.
Dalam ekonomi terdapat permintaan
(demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik
pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi
perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling
mempengaruhi satu sama lain.
2.
Hukum Permintaan dan penawaran.
-
Hukum Permintaan
“Semakin rendah harga suatu barang, maka makin banyak jumlah
barang yang diminta dan sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang, maka jumlah
yang diminta berkurang”
Hukum permintaan adalah suatu peraturan yang harus diikuti dalam
perdagangan valas, bersama dengan Hukum penawaran, kedua hukum ini akan
membentuk “trend”. Sebagai ilustrasi, Jika permintaan mata uang USD naik, maka
nilai dari mata uang USD akan naik, dan jika permintaannya turun, maka nilai
mata uang USD juga turun. Inilah dasar dari sebuah trend dalam perdagangan
valas. Suatu nilai mata uang naik dikarenakan banyaknya permintaan atas mata uang
yang bersangkutan. Jadi jika trend sedang naik (permintaan tinggi), yang anda
perlu lakukan adalah melakukan posisi long (buy) mengikuti arus yang sedang
ada.
Berdasarkan jumlah konsumennya,
permintaan dibedakan atas dua macam:
1.
Permintaan Perorangan.
Permintaan Perseorangan adalah permintaan sejumlah barang dan
jasa pada waktu dan tingkat harga tertentu.
2.
Permintaan Pasar.
Permintaan Pasar adalah permintaan terhadap sesuatu barang di
pasar pada waktu dan harga tertentu yang dilakukan oleh sekelompok konsumen.
Permintaan (Demand) adalalah jumlah barang dan jasa yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga, waktu dan pada suatu tempat tertentu.
Permintaan (Demand) adalalah jumlah barang dan jasa yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga, waktu dan pada suatu tempat tertentu.
-
Hukum Penawaran.
Penawaran Pasar dan Kurva Penawaran Pasar, adalah keinginan dan
kemampuan penjual menawarkan/ memproduksi sejumlah barang pada berbagai tingkat
harga.
Hukum Penawaran, hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga adalah searah, ceteris paribus.
Hukum Penawaran, hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga adalah searah, ceteris paribus.
Hukum Penawaran dan Kurva Penawaran .
Misalkan kita adalah produsen / pabrik dari baju yang dijual di
pasar. Hukum penawaran mengisyaratkan bahwa saat harga dari baju tersebut naik
di pasaran, maka kita memproduksi lebih banyak baju agar mendapatkan
keuntungan. Dengan kata lain misalnya baju kita adalah baju lebaran, saat harga
baju tersebut meningkat maka akan semakin banyak toko yang menawarkan baju
tersebut karena berharap bisa meraup untung yang lumayan.
Bisa kita tabelkan sebagai berikut :
Harga
|
Jumlah
|
Rp.
20.000
|
4 Potong
|
Rp.
40.000
|
8 Potong
|
Rp.
80.000
|
16 Potong
|
Jadi secara sederhana dapat kita definisikan yaitu apabila harga
suatu barang/jasa naik maka kuantitas dari barang/jasa yang ditawarkan juga
meningkat dan juga sebaliknya. Yang dimaksud dengan kurva penawaran adalah kurva
yang terbentuk dari penentuan titik titik dalam grafik yang merepresentasikan
hukum penawaran dimana sumbu X-nya berupa kuantitas (Q=Quantity) dan sumbu Y
nya berupa Harga (P=Price) sehingga membentuk slope yang positif/ menaik.
3.
Faktor- faktor yang mempengaruhi
Permintaan dan Penawaran.
-
Faktor yang mempengaruhi
permintaan:
1.
Perilaku
konsumen / selera konsumen.
Saat ini IPhone sedang trend dan banyak yang beli, tetapi
beberapa tahun mendatang mungkin IPhone sudah dianggap kuno.
2.
Ketersediaan
dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap.
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka
meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
3.
Pendapatan
atau penghasilan konsumen.
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli
banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka
seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang
beli.
4.
Perkiraan
harga di masa depan.
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan
menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
5.
Banyaknya
atau intensitas kebutuhan konsumen.
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker
pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah,
timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat
tinggi dibandingkan bulan lainnya.
-
Faktor yang mempengaruhi
Penawaran:
1.
Biaya
produksi dan teknologi yang digunakan.
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka
produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena
takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual.
Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi
sehingga memicu penurunan harga.
2.
Tujuan
Perusahaan.
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya
(profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar
sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan
menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat
keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat
konsumen.
3.
Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi
sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen
yang turun.
4.
Ketersediaan
dan harga barang pengganti atau pelengkap.
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang
murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga
terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5.
Prediksi
/ perkiraan harga di masa depan.
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan
mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa
menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.
4.
Penentuan
harga Keseimbangan.
Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan adalah suatu tingkat,
harga, ketika jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang
diminta. Terbentuknya harga pasar sebagai titik pertemuan antara permintaan dan
penawaran dapat digambarkan dengan menggunakan tabel dan grafk keadaan seimbang
itu disebut equilibrium.
Menentukan Keadaan Keseimbangan Dengan
Matematik.
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan
memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau
simultan.
CONTOH:
Persamaan permintaan :
Qd = 1.500 – 0,001 Pq
Persamaan penawaran :
Qs = -100 + 0,001 Pq
Syarat keseimbangan
adalah permintaan sama dengan penawaran atau Qd = Qs.
1.500 – 0,001 P = -100
+ 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P
+ 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 ( harga keseimbangan /
harga pasar).
Penentuan Harga Keseimbangan (Eqilibrium
Price).
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis
adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang
dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu
barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar
obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga
pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan
tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan
pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat
diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan
kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar
merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di
mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika
keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan
lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan
harga.
5.
Pendekatan perilaku
Konsumen.
Masing - masing konsumen merupakan pribadi yang unik . Konsumen
yang satu dengan yang lainya mempunyai kebutuhan yang berbeda dan perilaku yang
berbeda dalam memenuhi kebutuhan nya . Namun , dalam perbedaan - perbedaan yang
unik itu ada suatu persamaan , yaitu setiap konsumen berusaha untuk
memaksimalkan kepuasaanya dalam mengonsumsi suatu barang. Teori perilaku
konsumen dapat menjelaskan bagaimana cara seorang konsumen memilih suatu produk
yang diyakinin dapat memberi kepuasaan maksimum denga dibatasi oleh pendapatan
dan harga barang. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan pada umunya selalu
mencapai itulitas yang maksimal dari pemakai benda yang dikonsumsinya.
Utilitas adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa
dapat memuaskan kebutuhan seseorang atau dengan kata lain kepuasan yang
diterima dari pengguna atau pengonsumsi barang dan jasa tersebut .
Ada 2 macam pendekatan didalam teori perilaku konsumen yaitu
Pendekatan Kardinal dan Pendekatan Ordinal .
1. Pendekatan Kardinal (itulity)
Pendekatan kardinal dalam analisis konsumen didasarkan pada
asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu
barang dapat diukur dengan satuan tertentu seperti uang , jumlah.
Semakin besar jumlah barang yang dikonsumsi, semakin besar pula
tingkat kepuasaan konsumen. Konsumen yang relasional akan berusaha
memaksimumkan kepuasaanya dengan pendapatan yang lebih.
Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu:
-
Kepuasan total (total
utility)
Kepuasan total adalah
kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah
barang atau jasa.
-
Kepuasan tambahan
(marginal utility)
Sedangkan kepuasan
tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang
atau jasa yang dikonsumi.
2. Pendekatan Ordinal
Selain pendekatan kardinal, dalam hal konsumsi kita juga
mengenal pendekatan ordinal. Pendekatan Ordinal digunakan karena pendekatan
kardinal memiliki beberapa kelemahan, antara lain karena pendekatan kardinal
bersifat subjektif dalam penentuan nilai guna total dan nilai guna marjinal,
sebagian besar ekonomi saat ini menolak pendekatan kardinal yang hanya membahas
konsumsi barang-barang sederhana seperti es krim / kopi. Mereka memperkenalkan
pendekatak ordinal yang lebih memberi penekanan bahwa " barang A lebih
saya sukai daripada barang si B". Pendekatan ordinal membuat peringkat
atau urutan-urutan kombinasi barang yang dikonsumsi .
Persamaan Kardinal dan Ordinal:
Persamaan kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan
tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu
dengan pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya
(maximum utility)
Perbedaan kardinal dan Odinal :
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya
utiliti dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan.. Sedangkan analisis ordinal
besarnya utility dapat dinyatakan.dalam bilangan atau angka. Analisis kardinal
mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal).
Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva
kepuasan sama .
6.
Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari
sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Definisi lain, elastisitas
mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Konsep
elastisitas ini digunakan untuk meramalkan apa yang akan barang/jasa dinaikkan.
Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap permintaan
sangatlah penting.
4 konsep
elastisitas yang umumnya dipakai dipakai dalam teori ekonomi mikro :
1. Elastisitas harga permintaan (Ed)
Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang
diminta akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.
Macam-macam Elastisitas Permintaan :
E > 1 : Elastis, Permintaan elastis terjadi jika perubahan
permintaan lebih besar dari perubahan harga.
E > 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan
dalam jumlah yang lebih besar.
Contoh: barang mewah.
E <> In Elastis, Permintan in elastis terjadi jika
perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan
E <> artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan
jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil.
Contoh: permintaan terhadap beras.
E = 1 : Unitary, Permintaan elastis uniter terjadi jika
perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga.
E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah
permintaan yang sama. Contoh: barang-barang elektronik.
E = 0 : In Elastis Sempurna, Permintaan in elastis sempurna
terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap
jumlah permintaan.
E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya
terhadap jumlah permintaan.
Contoh: obat-obatan pada waktu sakit.
E = ~ : Elastis Sempurna, Permintaan elastis sempurna terjadi
jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan
harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q atau X.
E = ~ , artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh
naik-turunnya jumlah permintaan. Contoh: bumbu dapur.
Hal-Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
1.
Tingkat kemudahan barang
yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain.
2.
Besarnya proporsi
pendapatan yang digunakan.
3.
Jangka waktu analisa.
4.
Jenis barang.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Ed= ((Q2 – Q1)/ Q1) / ((P2 – P1)/P1)
Ed=(ΔQ/Q) / ( ΔP/P)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar